Seputar Seni, Budaya, dan pariwisata.: September 2013

Al Ballaputra

Wednesday 11 September 2013

Monday 2 September 2013

Tempat-tempat Menarik di Maumere


Maumere adalah ibu kota Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Dari Jakarta, sekitar dua jam perjalanan dengan pesawat untuk transit di Denpasar, Bali. Lalu dari pulau dewata itu, melanjutkan perjalanan ke Maumere dengan pesawat selama dua jam pula. Kota yang mayoritas penduduknya nasrani ini pernah dikunjungi Paus Yohanes Paulus II pada 1989. Ada beberapa tempat menarik bila Anda singgah di kota ini.

1. Bukit Nilo
Letaknya sekitar 5 km dari Maumere. Nama sebenarnya Desa Nilo, bukit Keli. Namun orang menjulukinya Bukit Nilo.Di atas bukit, ada patung Bunda Segala Bangsa, atau patung Maria. Tingginya sekitar 18 meter. Belum termasuk fondasinya yang setinggi 28 meter. Beratnya sekitar 6 ton. Patung ini dibuat pada 2005.

Tempat ini tak hanya menjadi wisata religi bagi kaum nasrani. Orang nonnasrani pun datang untuk menikmati panorama indah. Dari atas bukit Nilo, Anda bisa melihat seluruh kota Maumere. Biasanya orang datang untuk melihat matahari terbit di sini.

2. Gereja Tua Sikka
Bangunan gereja ini sudah bertahan lebih dari satu abad di Sikka Natar. Didirikan pada 1899 oleh misionaris dari tarekat Jesuit dengan bantuan raja Sikka. Bentuk dan corak bangunannya yang tradisional dari abad XVIII-XIX. Dindingnya dihias dengan lukisan motif tenun ikat Sikka.

3. Museum Bikon Blewut
Museum ini yang terbesar di Nusa Tenggara Timur. Letaknya 10 Km dari arah kota Maumere yang berada di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero Kecamatan Nita Kabupaten Sikka. Bikon artinya lampau, blewut artinya sisa-sisa peninggalan masa lampau. Berbagai koleksi peninggalan bersejarah masa lampau ada di sini. Fosil, pakaian adat, perhiasan, benda-benda porselen, alat musik, tenunan, anyaman dan ukiran, dan fauna.

4. Pasar Geliting
Pasar tradisional di Maumere ini jangan dilewatkan. Anda bisa membawa buah tangan dengan harga lebih murah ketimbang beli di artshop. Tapi, Anda mesti lihai tawar-menawar dengan para pedagang di sini. Soalnya kadang mereka menaikkan harga dua kali lipat.

5. Wisata Bahari
Berbagai macam tempat diving dan snorkeling yang menyajikan keindahan alam dan kekayaan biota lautnya ada di Maumere dan sekitarnya. Juga pantai-pantai di kabupaten Sikka. Biayanya beragam. Snorkeling sekitar Rp 200 ribu, diving sekitar Rp 700 ribu.

6. Watublapi
Watublapi adalah satu dusun yang warganya membudidayakan kain ikat tenun. Mereka membuat kain ikat tenun secara tradisional, dengan alat pemintal dari kayu. Proses perwarnaan dan pembuatan motifnya pun secara alami dengan menggunakan tumbuh-tumbuhan. Pembuatan satu kain ikat tenun, melibatkan seluruh perempuan di dusun ini. Di sini, Anda bisa melihat proses pembuatan kain ikat tenun dari awal hingga akhir.

7. Baomekot
Baomekot adalah sebuah desa yang memiliki beberapa tempat wisata yang sangat menarik. Di antaranya:
*Haen Holar, Habi Gele, lian logut, Uru Uut.
Semuanya terletak di dusun Tadat, bagi anda yang suka tantangan beberapa tempat ini menjadi alternatif pilihan bagi anda. Di tempat ini anda akan ditantang untuk melewati medan yang curam tanpa alat keselamatan. Anda harus berhati-hati karena sekililing tempat ini adalah jurang-jurang curam. sepanjang menyusuri tempat-tempat ini anda akan disuguhi pemandangan yg sangat menakjubkan, hutan-hutan yg rimbun, yg dipenuhi oleh hewan-hewan liar, seperti landak, babi hutan, beberapa spesies monyet dan kera yg berlalu lalang di sekitar tempat-tempat yg akan anda lewati.
setelah pusa menjelajahi tempat-tempat ini jangan lupa segarkan diri anda dengan mandi di sebuah sungai kecil yg mengalir di tempat itu. tempat ini juga sangat cocok dengan anda yg memiliki hoby fotografi. beberapa tempat di sini memilik background yg sangat indah yg sayang di lewatkan oleh jepretan-jepretan kamera anda.

Tarian Hegong, Tarian Kebesaran Masyarakat Sikka

Hegong adalah salah satu nama tarian daerah Sikka (Maumere), Flores, Nusa Tenggara Timur).




Tarian Hegong merupakan tarian kebesaran masyarakat Sikka yang biasa bibawakan pada setiap upacara-upacara adat, dan juga biasa dibawakan pada acara penjemputan tamu-tamu penting. Tarian Hegong diiringi dengan alat musik daerah setempat yaitu Gong Waning. Penabuh Gong Waning secara lengkap terdiri dari sembilan orang sesuai dengan jumlah perangkat yang ada dalam musik Gong Waning namun kadang bisa juga dirangkap jika kekurangan penabuh gong waning. Adapun perangkat musik Gong Waning yaitu:

Waning yaitu gendang besar, terbuat dari batang kelapa dengan kulit sapi/kambing yang kering (menghasilkan bunyi bas)

Dodor yaitu gendang kecil, yang terbuat dari batang kelapa dengan kulit sapi/kambing yang sudah kering (menghasilkan bunyi tenor)

Gong dengan ukuran paling besar sampai paling kecil dengan nada paling rendah sampai yang paling tinggi yaitu Gong Ina Wa’a, Gong Ina Depo, Gong Lepe, Gong Higo Hagong, Gong Udong. (Gong higo hagong adalah 2 gong yang berdeda tapi dimainkan dalam 1 paket).

Peli Anak yaitu sepotong bambu yang biasa digunakan untuk menjadi stabilitas irama pukulan Gong Waning.


Alat musik Gong Waning ini menghasilkan berbagai jenis irama seperti Irama Todu, Irama Badu Blabat, Irama Glebak, dan Irama Leke. Karena beragamnya irama yang dihasilkan, Gong Waning bisa mengiringi jenis tarian lain yang disesuaikan dengan iramanya. Untuk tarian Hegong sendiri biasanya menggunakan irama Badu Blabat.

Tarian hegong dengan irama Badu Blabat secara turun temurun memiliki gerakan yang bebas dan natural, yang biasanya dibawakan untuk upacara-upacara adat, dengan dilengkapi Ikun, Lesu dan Reng.

Ikun (terbuat dari kayu yang dibentuk keris dan dilengkapi dengan ekor kuda) dan Lesu (saputangan) merupakan pelengkap gerakan tangan yang dibawa penari (pada kiri dan kanan tangan penari)

Reng adalah sejenis gelang yang dipakai pada pergelangan kaki penari. Reng dapat menghasilkan irama seiring hentakan kaki penari pada saat membawakan tarian hegong. Irama yang dihasilkan akan sangat sempurna ditambah dengan meriahnya irama Gong waning yang mengiringi tarian Hegong.

Penari tarian Hegong biasanya terdiri dari pria dan wanita, dengan memakai pakaian adatnya masing-masing. Penari wanita mengenakan Labu Gete, Utan, Dong warna-warni. Rambutnya di Legen (dibentuk melingkar seperti lingkaran ular dan ditambahkan Hegin untuk memperkuat lingkaran rambut, serta diberi hiasan soking. Tak hanya itu, gelang gading pun akan melingkari pergelangan tangan para penari wanita..... cantik deh pokoknya,,,,, So, Buat Wanita ( Waebuan Sikka)cintailah busana ini dan seringlah memakainya, dijamin semua mata akan tertuju padamu *_* ,,,, Apalagi mata para Pria (Tibolamen Sikka) hhhhmmmmmmmm mungkin nanti jadi lupa berkedip yaa karena kecantikanmu,,, HEHeHEHe...

Cantik kan???? ^_^


.... Inilah Waebuan-waebuan Sikka pecinta Hegong (^_^)



Penari pria pun punya busananya sendiri yang tak kalah indahnya dengan busana wanita. Si pria akan mengenakan Lesu widin Tilun (pembungkus kepala yang dibagian telinganya dibentuk menyerupai telinga Mbek alias kambing,,, kejantanannya akan terpancar dari sini,, hehhee,,,). Selain itu dibalut Lipa Prenggi atau Lipa mitan, dan sembar bermotif Tenun Ikat Sikka akan membaluti badannya,,,, Gagah, dan Tampan pastinya kalau busana ini telah melekat pada tubuh si Pria. Dan terpesonalah wanitanya (hhahhahaa,,,).



Hegong Masa Kini

Tarian Hegong juga mengikuti perkembangan Zaman, Hegong masa kini telah dikreasikan dengan gerakan-gerakan yang lebih bervariasi,dilengkapi dengan formasi yang beragam, tarian ini biasa dikenal dengan Tarian Hegong Kreasi. Tarian Hegong Kreasi tetap diiringi dengan alat musik Gong Waning tetapi dipadukan dengan berbagai irama yang diikuti dengan jenis gerakannya. Jadi didalamnya ada perpaduan antara Irama Badu Blabat (Irama Sangat cepat), Irama Glebak (Irama agak cepat) dan Irama Leke (Irama lambat). Selain itu ada juga irama hentakan yang hanya berasal dari pukulan Peli Anak (Bambu), biasanya untuk hentakan gerakan loncat atau lainnya sesuai kreasi gerakannya. Dengan adanya kreasi gerakan dalam tarian Hegong menjadikan tarian ini semakin meriah....


Ini adalah salah satu gerakan Tarian Hegong Kreasi dengan Irama Glebak. Gerakan santai sebagai jeda untuk formasi baru.


Gerakan berputar dalam lingkaran dengan variasi gerakan tangan dan kaki berirama Badu Blabat

Salah satu Gerakan berirama Leke yang sangat lamban yang menghantar penari membentuk formasi lingkaran.

Hegong adalah tarian yang sangat Indah, yang tak pernah lekang oleh zaman. Tarian ini tetap ada, tetap hidup dalam masyarakat Sikka sebagai tarian kebesarannya. Menari Hegong butuh kelenturan dan lenggang-lenggong seorang wanita dan ketegasan hentakan seorang pria. Dengan Ikun, Lesu dan Reng, serta Gong Waning sang pengiring sejati, akan menyatukan kelenturan, ketegasan hentakan, lenggak-lenggong anggota badan penari serta senyum dan tawa penari dalam satu gerak dan tari yang sempurna, meriah, dan membuat semua terpesona, dan selalu tertarik untuk menikmati, menyaksikan lagi,,, dan lagi,,,,,

*_*
window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);