Seputar Seni, Budaya, dan pariwisata.: Tarian Hegong, Tarian Kebesaran Masyarakat Sikka

Al Ballaputra

Monday 2 September 2013

Tarian Hegong, Tarian Kebesaran Masyarakat Sikka

Hegong adalah salah satu nama tarian daerah Sikka (Maumere), Flores, Nusa Tenggara Timur).




Tarian Hegong merupakan tarian kebesaran masyarakat Sikka yang biasa bibawakan pada setiap upacara-upacara adat, dan juga biasa dibawakan pada acara penjemputan tamu-tamu penting. Tarian Hegong diiringi dengan alat musik daerah setempat yaitu Gong Waning. Penabuh Gong Waning secara lengkap terdiri dari sembilan orang sesuai dengan jumlah perangkat yang ada dalam musik Gong Waning namun kadang bisa juga dirangkap jika kekurangan penabuh gong waning. Adapun perangkat musik Gong Waning yaitu:

Waning yaitu gendang besar, terbuat dari batang kelapa dengan kulit sapi/kambing yang kering (menghasilkan bunyi bas)

Dodor yaitu gendang kecil, yang terbuat dari batang kelapa dengan kulit sapi/kambing yang sudah kering (menghasilkan bunyi tenor)

Gong dengan ukuran paling besar sampai paling kecil dengan nada paling rendah sampai yang paling tinggi yaitu Gong Ina Wa’a, Gong Ina Depo, Gong Lepe, Gong Higo Hagong, Gong Udong. (Gong higo hagong adalah 2 gong yang berdeda tapi dimainkan dalam 1 paket).

Peli Anak yaitu sepotong bambu yang biasa digunakan untuk menjadi stabilitas irama pukulan Gong Waning.


Alat musik Gong Waning ini menghasilkan berbagai jenis irama seperti Irama Todu, Irama Badu Blabat, Irama Glebak, dan Irama Leke. Karena beragamnya irama yang dihasilkan, Gong Waning bisa mengiringi jenis tarian lain yang disesuaikan dengan iramanya. Untuk tarian Hegong sendiri biasanya menggunakan irama Badu Blabat.

Tarian hegong dengan irama Badu Blabat secara turun temurun memiliki gerakan yang bebas dan natural, yang biasanya dibawakan untuk upacara-upacara adat, dengan dilengkapi Ikun, Lesu dan Reng.

Ikun (terbuat dari kayu yang dibentuk keris dan dilengkapi dengan ekor kuda) dan Lesu (saputangan) merupakan pelengkap gerakan tangan yang dibawa penari (pada kiri dan kanan tangan penari)

Reng adalah sejenis gelang yang dipakai pada pergelangan kaki penari. Reng dapat menghasilkan irama seiring hentakan kaki penari pada saat membawakan tarian hegong. Irama yang dihasilkan akan sangat sempurna ditambah dengan meriahnya irama Gong waning yang mengiringi tarian Hegong.

Penari tarian Hegong biasanya terdiri dari pria dan wanita, dengan memakai pakaian adatnya masing-masing. Penari wanita mengenakan Labu Gete, Utan, Dong warna-warni. Rambutnya di Legen (dibentuk melingkar seperti lingkaran ular dan ditambahkan Hegin untuk memperkuat lingkaran rambut, serta diberi hiasan soking. Tak hanya itu, gelang gading pun akan melingkari pergelangan tangan para penari wanita..... cantik deh pokoknya,,,,, So, Buat Wanita ( Waebuan Sikka)cintailah busana ini dan seringlah memakainya, dijamin semua mata akan tertuju padamu *_* ,,,, Apalagi mata para Pria (Tibolamen Sikka) hhhhmmmmmmmm mungkin nanti jadi lupa berkedip yaa karena kecantikanmu,,, HEHeHEHe...

Cantik kan???? ^_^


.... Inilah Waebuan-waebuan Sikka pecinta Hegong (^_^)



Penari pria pun punya busananya sendiri yang tak kalah indahnya dengan busana wanita. Si pria akan mengenakan Lesu widin Tilun (pembungkus kepala yang dibagian telinganya dibentuk menyerupai telinga Mbek alias kambing,,, kejantanannya akan terpancar dari sini,, hehhee,,,). Selain itu dibalut Lipa Prenggi atau Lipa mitan, dan sembar bermotif Tenun Ikat Sikka akan membaluti badannya,,,, Gagah, dan Tampan pastinya kalau busana ini telah melekat pada tubuh si Pria. Dan terpesonalah wanitanya (hhahhahaa,,,).



Hegong Masa Kini

Tarian Hegong juga mengikuti perkembangan Zaman, Hegong masa kini telah dikreasikan dengan gerakan-gerakan yang lebih bervariasi,dilengkapi dengan formasi yang beragam, tarian ini biasa dikenal dengan Tarian Hegong Kreasi. Tarian Hegong Kreasi tetap diiringi dengan alat musik Gong Waning tetapi dipadukan dengan berbagai irama yang diikuti dengan jenis gerakannya. Jadi didalamnya ada perpaduan antara Irama Badu Blabat (Irama Sangat cepat), Irama Glebak (Irama agak cepat) dan Irama Leke (Irama lambat). Selain itu ada juga irama hentakan yang hanya berasal dari pukulan Peli Anak (Bambu), biasanya untuk hentakan gerakan loncat atau lainnya sesuai kreasi gerakannya. Dengan adanya kreasi gerakan dalam tarian Hegong menjadikan tarian ini semakin meriah....


Ini adalah salah satu gerakan Tarian Hegong Kreasi dengan Irama Glebak. Gerakan santai sebagai jeda untuk formasi baru.


Gerakan berputar dalam lingkaran dengan variasi gerakan tangan dan kaki berirama Badu Blabat

Salah satu Gerakan berirama Leke yang sangat lamban yang menghantar penari membentuk formasi lingkaran.

Hegong adalah tarian yang sangat Indah, yang tak pernah lekang oleh zaman. Tarian ini tetap ada, tetap hidup dalam masyarakat Sikka sebagai tarian kebesarannya. Menari Hegong butuh kelenturan dan lenggang-lenggong seorang wanita dan ketegasan hentakan seorang pria. Dengan Ikun, Lesu dan Reng, serta Gong Waning sang pengiring sejati, akan menyatukan kelenturan, ketegasan hentakan, lenggak-lenggong anggota badan penari serta senyum dan tawa penari dalam satu gerak dan tari yang sempurna, meriah, dan membuat semua terpesona, dan selalu tertarik untuk menikmati, menyaksikan lagi,,, dan lagi,,,,,

*_*

2 comments :

  1. Salam Hormat Amang

    Ijinkan saya memberi masukan.
    Postingan ini menarik. Tapi akan lebih menarik lagi jika postingan copy paste ini, Saudara cantumkan juga dengan link sumbernya. Karena tulisan juga merupakan sebuah Karya Cipta.

    Terimakasih.:)
    Tulisan Original : http://sepanjangjalansepanjangkisah.blogspot.com/2012/03/hegong-sikka.html

    ReplyDelete

Kritik dan saran anda sangat Al perlukan untuk perbaikan selanjutnya

window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);